Pada era persaingan pasar global dewasa
ini, tuntutan konsumen atas peningkatan
kualitas produk dan jasa bertambah. Terjadi pula peningkatan penawaran produk dan
jasa dengan harga lebih bersaing dari negara dengan biaya tenaga kerja rendah
seperti halnya negara-negara di kawasan timur: China, Vietnam, dan India
(Dale, 2003:2), Satu
hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja menghadapi tantangan persaingan tersebut
adalah melalui perbaikan berkelanjutan pada aktivitas bisnis yang terfokus pada
konsumen, meliputi keseluruhan organisasi
dan penekanan pada
fleksibilitas dan kualitas. Oleh
karena itu, kualitas dan pengelolaannya dikaitkan dengan perbaikan berkelanjutan dilakukan
oleh banyak perusahaan agar dapat mendorong peningkatan pasar dan
memenangkan persaingan. Perusahaan yang tidak
mengelola
perubahan tersebut akan ketinggalan. Sejalan dengan pergeseran paradigma
organisasi dari ‘market oriented’ke ‘resources oriented’,
maka salah satu cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan adalah dengan membenahi
sumber daya yang dimilikinya agar bisa bertahan dalam
persaingan
jangka panjang. Salah satu cara yang tepat adalah dengan mengimplementasikan Total
Quality Management (Muluk, 2003: 3).
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai
berikut:
1.
Apakah variabel-variabel dalam implementasi Total Quality Management yang terdiri dari: fokus
pada konsumen, perbaikan berkelanjutan, komitmen manajemen, pelatihan,
pemberdayaan karyawan, perbandingan kinerja, dan penggunaan piranti
statistik berpengaruh signifikan secara simultan terhadap budaya kualitas ?
2.
Apakah variabel-variabel dalam implementasi Total Quality Management yang
terdiri
dari: fokus pada konsumen, perbaikan berkelanjutan, komitmen
manajemen,
pelatihan, pemberdayaan karyawan
dan perbandingan kinerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar